Monday, July 18, 2016

Penghargaan Yang Tidak Terlihat Tapi Didengar

source : pexels.com
Manusia adalah mahluk unik yang diciptakan oleh tuhan dan mempunyai jalan hidup yang berbeda-beda. Ada yang memiliki motivasi rendah, sangat rendah, ada yang memiliki motivasi tinggi dan bahkan mungkin ada yang sangat tinggi sekali sampai-sampai orang lain pun menertawakannya dan mencaci maki. Motivasi itu bisa datang dari diri sendiri dan bisa juga dari luar. Tapi tahu kah kamu apa yang membedakan tinggi rendahnya suatu motivasi?

Menurut saya itu adalah faktor lingkungan sosial mereka sendiri dan bagaimana mereka menanggapinya. Contohnya :

  1. Kejadian 1
    source : pexels.com
    Ketika seseorang sedang berusaha keras dan orang menganggapnya pilihan konyol, gagal dan tidak akan berhasil. Apakah kamu akan mengikut perkataan orang disekitar kamu? Coba bayangkan ketika seorang memiliki profesi pesulap, mungkin orang disekitarnya berkata "buat apa jadi pesulap?" Ada pesulap yang terbawa dan percaya perkataan buruk lingkungan sosialnya ada juga yang idealis dengan keyakinannya. Bagimana jika pesulap seperti Dady Corbizer, David Copperfield, Chrss Angel dll, mengikuti perkataan buruk dari lingkungannya? Mungkin mereka tidak akan menjadi seseorang yang hebat dan menjadi seperti sekarang ini.
  2. Kejadian 2
    source : pexels.com
    Suatu kejadian lainnya yaitu berdasarkan pengalaman saya. Saya pernah mengalami suatu kejadian yang mirip seperti kejadian diatas, tetapi kebalikannya.

    Tepatnya ketika saya SD saya merupakan anak yang tidak cukup pandai dan beberapa teman saya mengetahuinya. Tapi suatu ketika tepatnya pada saat ujian kesenian sekolah saya mendapatkan suatu pujian dari guru tersebut dan berkata "Tuh ternyata kamu hebat kalau memainkan musik dari pada pelajaran lain". Disitu lah suatu penghargaan yang luar biasa yang pernah saya dapatkan. Hingga saat ini ! Diumur saya yang semakin tua saya masih teringat jelas ketika posisi saya berdiri memainkan alat musik, ruangan mana itu terjadi, hingga ekpresi guru itu ketika berkata perkataan itu. Pada saat itu saya menyadari sepertinya passion saya itu memang dibidang seni. Dan hal itu pula yang memotivasi mengikuti kursus gitar.

    Ketika SMP pun saya mengikuti ekstrakulikuler yang berkaitan dengan seni seperti menggambar, melukis dan cukup terkenal dikelas salah satu dari 5 orang yang cukup bagus dalam menggambar. Hingga SMK hingga Kuliah semua semua berkaitan dengan seni. Bahkan ketika baru-baru ini saya bertemu dengan guru kursus dan bermain bareng dia berkata juga "wah sekarang sudah lebih jago, gurunya juga kalah" dan juga dia bilang “dari dulu juga sudah kelihatan ada bakat". Dari dua guru tersebut lah yang memberikan suatu penghargaan yang luar biasa hanya dari perkataannya. Terkadang menjadi terlena, seolah benar-benar telah menjadi hebat. Tapi saya selalu ingat ingat filosofi padi yang dikatakan nenek saya "semakin menjadi semakin merunduk".

    Seperti halnya blog ini saya pernah mendapatkan suatu email yang berupa apresiasi suatu berupa apresiasi dan penghargaan pesannya "You must indulge in a contest for among the greatest blogs over the internet. I'll suggest this web website! - Smitch" dan membuat saya ingin terus bercerita dan menginspirasi. Terimakasih guru-guru ku, smitch, yang telah membaca blog ini dan semuanya.
Dari kejadian diatas dapat ditarik kesimpulan. Jangan jadikan hinaan, cacian membuat dirimu menjadi lemah tapi jadikan lah suatu dorongan dan buat suatu pujian menjadi suatu penghargaan yang sangat berharga untuk menjadikannya dorongan bukan kesobongan.

Suatu penghargaan atau reward itu terkadang tidak harus berupa barang atau uang cukup dengan perkataan.

No comments:

Post a Comment