Baru-baru ini saya baru mendapatkan kerjaan dan bermigrasi ke kota Jakarta. Dan disana lah banyak hal baru yang saya pelajari khususnya tentang uang elektronik.
Jika sebelumnya saya menggunakan uang elektronik hanya digunakan untuk belanja online. Berbeda dengan sekarang disana lah awal mula saya mencoba memakai uang eletronik dalam kegiatan sehari-hari.
Dan biasanya uang elektronik digunkan mulai dari berbelanja online atau offline, kuliner, transportasi etc. Dan startups yang menyidiakan layanan itu banyak dari goj*k, ub*r, gr*b, buk****ak, tok****ia dan bahkan katanya computerline, bus trans juga bisa mengunakan e-mo*ey. Operator celuller besar di Indonesia pun ikut-ikutan memuat uang elektronik T-C**h. Untuk mengisi saldonya mereka menamainya TopUp.
Rekan kerja pun bertanya "ke kantor naik apa?" goj*k, "pake TopUp gak?" enggak, "Wah mahal itu pake TopUp aja bisa stengah harga. Atau kamu punya e-mon*y gak?" Enggak. "Pake itu aja naik bus jadi lebih irit".
Dan disitu lah muncul beberapa hal yang harus direnugkan :
- Pertama
source : intipesan.com
- Kedua
source : pixels.com
- Ketiga
source : pixels.com
Tapi dibalik hal negatif diatas, masih ada positifnya juga. Para pengusaha kuliner dimana pun jadi punya kurir dan delivery. Para driver juga masih ada yang berpenghaailan tinggi tapi harus dengan kerja keras karena uang menurun tapi orderan harus banyak. Dan tetap mungkin stuartup yang makin kaya.
No comments:
Post a Comment